Merencanakan Bangunan Rumah
Merencanakan sesuatu hal apalagi membangun sebuah rumah atau bangunan untuk di huni atau di infestasikan dimasa depan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, untuk itu diperlukan perhitungan yang teliti, baik biaya pembuatannya, kebutuhan materialnya, dan lain lain.
sehingga dapat menekan biaya pembuatan rumah dan mencegah terjadinya pemborosan biaya
Sering dijumpai bangunan rumah yang terbengkalai dan tidak terselesaikan. salah satu sebab tidak terbengkalaikannya bangunan itu adalah akibat perencanaan yang kurang matang baik dari segi tidak adanya gambar kerja, biaya yang tidak diperhitungkan, pemborosan material bahan bangunan dan lain lain. untuk mengantisipasi kejadian tersebut adalah salah satunya memahami hal hal yang berkaitan dengan bangunan rumah, misalnya cara menghitung volume bangunan dan kebutuhan yang digunakan untuk bangunan tersebut berikut harga harganya. dengan itu kita bisa merencanakan kemampuan kita untuk menyelesaikan bangunan tersebut sesuai dengan biaya yang tersedia.
Merencanakan Anggaran Biaya Bangunan |
Sket Denah Rumah |
Dalam ilmu teknik bangunan , biasanya menghitung kebutuhan bahan bangunan (material) menggunakan analisis pekerjaan yang terdiri dan kebutuhan bahan bangunan dan upah pekerjaan. Setelah dihitung harga satuan pekerjaan, disusunlah RAB (rencana anggaran biaya).
Ilmu dasar penghitungan kebutuhan bahan bangunan adalah ilmu matematika dengan menggunakan rumus-rumus dasar luas atau volume dan kecermatan menggunakan gambar atau kemampuan menganalisis konsep jika tidak ada gambarnya. Lebih mudah lagi jika konsep tersebut dibuat gambar sketsa, lalu diberi ukuran. Bidang-bidang yang telah ada ukuran tersebut akan memudahkan penghitungan luas penampang atau volume pekerjaan sehingga akan didapat kebutuhan bahan material.
Koefisien-koefisien untuk menghitung kebutuhan jumlah bahan bangunan dalam buku mi diambil dan pengalaman penulis. Untuk pekerjaan praktis, koefisien ini sangat berguna bila diterapkan dalam penghitungan sehari-hari.
A. Penghitungan Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Ada beberapa cara untuk menghitung volume setiap jenis pekerjaan.Cara penghitungan tersebut adalah sebagal berikut.
- Penghitungan volume pekerjaan yang mempunyai luas dan ketebalan atau mempunyai penampang dan panjang menggunakan satuan m3, misalnya pasangan batu kali, pasangan batu bata (bisa juga m2), kuda-kuda, dan kusen.
- Penghitungan volume pekerjaan yang hanya mempunyai luas dan ketebalan yang relatif tipis menggunakan satuan m2, misalnya plesteran, pasangan lantal, pasangan plafon, pasangan atap, dan pengecatan.
- Penghitungan volume pekerjaan yang sifatnya dominan memanjang menggunakan satuan m1 atau meter Ian, misalnya lisplank, lisplafon, instalasi pipa atau kabel, dan nok genteng.
- Penghitungan volume bahan-bahan satuan menggunakan satuan ukuran buah (bh), misalnya lampu, sakiar, stop kontak, kunci, engsel, kloset, wastafel, dan kran air.
- Penghitungan volume bahan satuan yang terdiri dan beberapa komponen bahan yang dirakit menjadi satu menggunakan satuan unit, misalnya panel listrik dan meja dapur atau cud.
B. Penghitungan Berdasarkan Gambar
Selain untuk menunjukkan bentuk bangunan beserta sarananya, gambar bangunan juga dimanfaatkan untuk menghitung kebutuhan bahan bangunan. Gambar yang dimaksud adalah gambar denah, gambar tampak, gambar potongan, gambar detail, serta gambar instalasi listrik, dan gambar instalasi pipa.
1. Gambar denah
Gambar denah menggambarkan bentuk bangunan yang dilihat dan atas. Biasanya gambar denah menggambarkan bagian bangunan secara utuh. Selain itu juga bisa digambarkan setiap bagian bangunan, misalnya denah atap, denah pondasi, dan sebagainya. Berikut volume material yang dapat dihitung berdasarkan gambar denah.
a) Volume galian tanah (diukur panjangnya)
b) Volume pondasi pasangan batu belah (diukur panjangnya)
c) Volume stool beton (diukur panjangnya)
d) Volume kolom beton atau tiang kayu (dihitung jumlahnya)
e) Volume pasangan bata (dihitung panjangnya)
f) Jumlah pintu, jendela, angin-angin, dan asesorinya
g) Luas lantai dan plafon
h) Jumlah peralatan sanitasi air (kioset, wastafel, bak, kran, dan lain-lain).
Gambar denah. Menggambarkan isi material dalam.
2. Gambar tampak
Gambar tampak menggambarkan tampak bangunan baik dan depan, samping, maupun belakang. Dan gambar mi dapat dihitung ketinggian bangunan, bentuk atap, kusen, pintu, jendela, angin-angin (rooster), dan lain-lain, antara lain sebagai berikut.
a) Luas bidang dinding bagian luar, plesteran, dan pengecatan (setelah dikurangi luas bidang pintu danjendela)
b) Panjang lisplank dan nok
c) Luas atap
d) Macam-macam bentukatau desain pintu dan jendela.
Gambar Tampak Menggambarkan Fasad atau finish Luar
3. Gambar potongan
Gambar potongan menggambarkan bangunan berdiri atau dilihat dan tampak seoIah-oah dipotong sesuai ketinggian agar dapat digambarkan bagian dalam bangunan yang tidak bisa dilihat dari luar. Gambar ini dapat dihitung ketinggian bangunan, bentuk atap, kusen pintu, jendela, dan am-lain. Dan gambar potongan bangunan tersebut dapat dihitung.
a) Luas dinding bagman dalam, termasuk plesteran, dan cat
b) Luas dan macam pintu serta jendela
c) Panjang kebutuhan kuda-kuda kayu
d) Ketinggian bangunan
Gambar Potongan Menggambarkan isi material dalam
4. Gambar detail
Gambar detail menggambarkan secara khusus bagian-bagian yang dianggap penting dan perlu diperjelas. Gambar ini biasanya berskala besar agar terlihat jelas kekhususannya dan tampak melintang sehingga memudahkan penghitungan dan pelaksanaannya. Dan gambar detail kusen ml dapat dihitung volume kayu kusen, penampang, luas kaca, pengecatan kusen, daun pintu, dan daun jendela.
Bangun Rumah, Renovasi Rumah, Desain Interior
5. Gambar instalasi listrik
Gambar instalasi listrik menggambarkan jaringan kabel listrik atau jaringan pipa berikut pembagian grupnya. Dan gambar instalasi listrik tersebut dapat dihitung jumlah saklar, stop kontak, uiting lampu, panjang kabel, dan lain-lain.
6. Gambar instalasi pipa air
Gambar instalasi pipa air menggambarkan jaringan pipa balk pipa air bersih maupun air kotor berikut pembagian grupnya. Dan gambar denah instalasi pipa air bisa dihitung hal-hal berikut.
a) Panjang pipa untuk air bersih dan air kotor
b) Sambungan L1T, kran, dan lem
c) Alat-alat sanitair
Sumber :
Sumber :
- Griya Kreasi
- Gambar dan Foto oleh maygunrifanto
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus